"Hei, kamu kenapa?!? Kok keliatannya kamu sedih begitu?? Kamu ketahuan nyontek ya tadi? Atau bulu ketekmu tumbuhnya kesuburan?? Semangat dong, itu kan hal biasa!?!"
"Gak apa-apa kawan, gak usah di pikirin, itu cuma hal sepele! Mama mu kan cuma selingkuh bukan kawin lagi?!"
"Udahlah jalani aja, entar juga masalahnya kelar sendiri, kamu masih mending uang bulanan mu di potong ortu mu, aku malah pernah ditambahin, dan aku nyantai aja tuh!! Udahlah serahkan pada Tuhan saja semuanya!"
Seperti beberapa contoh diatas, setiap orang pasti pernah menilai, memberi nasehat, petuah, saran, atau memberi semangat pada orang lain seperti contoh yang ada diatas. Bahkan terkadang ada juga yang sampai mencibir dan membicarakan seseorang tersebut dengan orang lainnya. Seakan-akan kita pasti bisa menghadapinya bila kita yang berada di posisi orang tersebut.
"Bro, lu tau gak si agnes monica teman kita waktu SD dulu?? Yang orangnya dulu periang itu lho!! Wah gila tuh anak, sekarang beda banget, masa cuma gara-gara dadanya berbulu lebat dia jadi pendiem dan suka murung gitu???"
Terkadang kita menilai orang lain berdasarkan sudut pandang kita sendiri, berdasarkan perspektif pribadi kita. Yang pada akhirnya membuat kita jadi menyepelekan keadaan atau masalah yang dihadapi oleh orang lain. Padahal belum tentu kita sendiri mampu menjalaninya jika seandainya kita lah yang berada pada posisi orang tersebut.
Sebenarnya memberi nasehat, saran, petuah maupun semangat itu tidak salah. Lagi pula sebagai bentuk keperdulian kita pada orang lain, sesekali kita memang harus juga memberi saran atau nasehat maupun dukungan bila orang lain sedang merasa terpuruk dengan masalah-masalah mereka. Namun yang salah adalah saat kita mulai menilai bahkan sampai meremehkan masalah yang orang lain hadapi tersebut. Kita perlu menyadari walau bagaimana pun setiap orang itu punya sikap, kejiwaan dan mental yang berbeda-beda.
Untuk itu, sebelum menilai dan akhirnya meremehkan masalah orang lain, ada baiknya bila sesekali kita mencoba menempatkan diri kita pada posisi orang lain. Melihat bagaimana jika seandainya kitalah yang berada pada posisi orang tersebut?? Apakah kita bisa lebih baik dalam menjalaninya atau malah lebih buruk?? Jangan-jangan kita malah langsung bunuh diri saat itu juga?? Dan akhirnya masuk koran dengan judul "Seorang pria berwajah ganteng bunuh diri gara-gara bulu keteknya tidak rata!!" Itu bisa saja kan??
Jadi sebelum kita menilai dan menyepelekan masalah orang lain, sebaiknya lepaskan dulu kacamata kita. Lihatlah dengan perspektif yang lebih luas. Jangan menilai orang berdasarkan sudut pandang kita semata. Coba tempatkan dulu diri kita dengan perspektif orang lain. Apakah kita sendiri akan mampu melewatinya?? Atau malah berakhir di koran?? :D
"Gak apa-apa kawan, gak usah di pikirin, itu cuma hal sepele! Mama mu kan cuma selingkuh bukan kawin lagi?!"
"Udahlah jalani aja, entar juga masalahnya kelar sendiri, kamu masih mending uang bulanan mu di potong ortu mu, aku malah pernah ditambahin, dan aku nyantai aja tuh!! Udahlah serahkan pada Tuhan saja semuanya!"
Seperti beberapa contoh diatas, setiap orang pasti pernah menilai, memberi nasehat, petuah, saran, atau memberi semangat pada orang lain seperti contoh yang ada diatas. Bahkan terkadang ada juga yang sampai mencibir dan membicarakan seseorang tersebut dengan orang lainnya. Seakan-akan kita pasti bisa menghadapinya bila kita yang berada di posisi orang tersebut.
"Bro, lu tau gak si agnes monica teman kita waktu SD dulu?? Yang orangnya dulu periang itu lho!! Wah gila tuh anak, sekarang beda banget, masa cuma gara-gara dadanya berbulu lebat dia jadi pendiem dan suka murung gitu???"
Terkadang kita menilai orang lain berdasarkan sudut pandang kita sendiri, berdasarkan perspektif pribadi kita. Yang pada akhirnya membuat kita jadi menyepelekan keadaan atau masalah yang dihadapi oleh orang lain. Padahal belum tentu kita sendiri mampu menjalaninya jika seandainya kita lah yang berada pada posisi orang tersebut.
Sebenarnya memberi nasehat, saran, petuah maupun semangat itu tidak salah. Lagi pula sebagai bentuk keperdulian kita pada orang lain, sesekali kita memang harus juga memberi saran atau nasehat maupun dukungan bila orang lain sedang merasa terpuruk dengan masalah-masalah mereka. Namun yang salah adalah saat kita mulai menilai bahkan sampai meremehkan masalah yang orang lain hadapi tersebut. Kita perlu menyadari walau bagaimana pun setiap orang itu punya sikap, kejiwaan dan mental yang berbeda-beda.
Untuk itu, sebelum menilai dan akhirnya meremehkan masalah orang lain, ada baiknya bila sesekali kita mencoba menempatkan diri kita pada posisi orang lain. Melihat bagaimana jika seandainya kitalah yang berada pada posisi orang tersebut?? Apakah kita bisa lebih baik dalam menjalaninya atau malah lebih buruk?? Jangan-jangan kita malah langsung bunuh diri saat itu juga?? Dan akhirnya masuk koran dengan judul "Seorang pria berwajah ganteng bunuh diri gara-gara bulu keteknya tidak rata!!" Itu bisa saja kan??
Jadi sebelum kita menilai dan menyepelekan masalah orang lain, sebaiknya lepaskan dulu kacamata kita. Lihatlah dengan perspektif yang lebih luas. Jangan menilai orang berdasarkan sudut pandang kita semata. Coba tempatkan dulu diri kita dengan perspektif orang lain. Apakah kita sendiri akan mampu melewatinya?? Atau malah berakhir di koran?? :D
Komentar
Posting Komentar
Jangan lupa beri komentar dan pendapat ente gan..