Sering saya lihat orang-orang di dunia maya ini berdebat tentang keyakinan, kebenaran dan Tuhan versi agama mereka masing-masing. Tapi sebenarnya dulu saya juga adalah salah satu diantara mereka. Tapi itu dulu, sekarang cerita sudah berbeda. Saya sadar itu tidak ada manfaatnya. Itu salah, karena dengan begitu kita akan terlihat seperti mengatur-ngatur Tuhan sesuai selera kita. Ahh maafkan saya yang dahulu.
Dulu waktu saya masih belum mengenal internet saya merasa keyakinan saya lah yg paling benar, semua orang yg tidak memeluk keyakinan saya pasti akan dihukum Tuhan dan masuk neraka. Saya memang bukan termasuk orang fanatik, tapi seperti itulah keyakinan saya dulu. Saya hanya tahu 1 kitab suci saja, dan saya anggap itulah yg paling benar, karena memang hanya itu yang selalu saya baca.
Tapi sekarang pola pikir saya berubah. Itu dimulai sejak saya mengenal internet dan bisa mengakses buku apa saja yang mau saya baca. Hari demi hari pengetahuan saya bertambah. Awalnya memang sulit membaca apa lagi menerima kebenaran versi orang lain, tapi lambat laun saya mulai bisa menerimanya. Menerima bahwa saya dianggap si kafir haram di kitab orang lain, dan saya akan masuk neraka menurut versi mereka. Dan karena itu saya juga pernah berdebat dengan orang lain lewat facebook, twitter dan situs2 lain untuk membela kebenaran dan Tuhan versi saya.
Tapi setahun belakangan ini saya tahu dan sadari itu tidak ada gunanya, mungkin Tuhan dan Iblis pun sedang tertawa melihat kekonyolan-kekonyolan manusia yang memperdebatkan kebenaran menurut versi kitab suci mereka masing-masing.
Bosan dengan buku-buku dan kitab-kitab suci agama yang saya baca di internet, saya mencari-cari bacaan menarik lainnya tentang betapa luasnya semesta ini, bahkan menurut sumber-sumber yang saya baca, seperti NASA dll, menggambarkan bahwa Bumi tempat manusia memperdebatkan kebenaran versi mereka masing-masing ini hanyalah setitik debu di alam semesta ini, atau mungkin lebih kecil dari debu.
Berdasarkan itu pertanyaan pertanyaan lain muncul di kepala saya; "mungkinkah semesta yang seluas itu hanya ada satu kebenaran saja?? Hanya ada di agama tertentu saja?? Mungkinkah di semesta yang seluas itu ketika manusia sudah mati lalu Tuhan bertanya kepada manusia 'agamamu apa??' Mungkinkah di semesta yang seluas itu tidak ada kehidupan di planet lain?? Mungkinkah jumlah manusia di bumi yang jumlahnya lebih dari 7 milyar ini, 5 milyar diantaranya akan masuk neraka hanya karena tidak percaya agama tertentu??? Dan bagaimana kalau seandainya saya terlahir dari keluarga yang berkeyakinan lain dengan keyakinan saya saat ini, apakah saya masih percaya dengan Tuhan dan kebenaran versi yang saya yakini saat ini??" Dan masih banyak pertanyaan-pertanyaan lainnya yang melintas di kepala dan pikiran saya waktu itu.
Sekarang saya tahu bahwa semua pemikiran saya yang dulu itu adalah salah, Tuhan tidak memihak pada keyakinan dan kebenaran versi agama tertentu, Tuhan itu Netral. Tuhan itu selalu mencintai tanpa syarat, bukan berdasarkan keyakinan tertentu. Tuhan itu bukan A bukan B bukan C, Tuhan itu tidak punya musuh, Tuhan itu tidak berada di agama A, B, C dan seterusnya, Tuhan itu selalu bekerja dengan cinta, cinta yang paling murni, cinta yang tanpa syarat, Dia tidak pernah menghukum, Dia selalu mencintai. Kau rasakan udara dan oksigen yang kau hirup itu?? Itu adalah satu dari jutaan wujud cinta tanpa syarat itu. Semua orang menikmatinya bukan?? Jadi tolonglah jangan kau kecilkan lagi Tuhan itu berdasarkan versi kebenaranmu saja. Jangan kau samakan Tuhan dengan seorang raja di daerah atau negara tertentu yang hanya mencintai rakyatnya saja, dan memusuhi semua orang yang tidak berada dan tidak berpihak pada kerajaannya. Menurut saya itu bukanlah Tuhan!! ITU HANYALAH PEMIKIRAN KUNO MANUSIA ABAD PERTENGAHAN!!!
Tuhan Itu Netral, tidak memihak pihak manapun Dia mencintai semua orang, termasuk pendosa seperti saya sekalipun... :D
Salam..
Dulu waktu saya masih belum mengenal internet saya merasa keyakinan saya lah yg paling benar, semua orang yg tidak memeluk keyakinan saya pasti akan dihukum Tuhan dan masuk neraka. Saya memang bukan termasuk orang fanatik, tapi seperti itulah keyakinan saya dulu. Saya hanya tahu 1 kitab suci saja, dan saya anggap itulah yg paling benar, karena memang hanya itu yang selalu saya baca.
Tapi sekarang pola pikir saya berubah. Itu dimulai sejak saya mengenal internet dan bisa mengakses buku apa saja yang mau saya baca. Hari demi hari pengetahuan saya bertambah. Awalnya memang sulit membaca apa lagi menerima kebenaran versi orang lain, tapi lambat laun saya mulai bisa menerimanya. Menerima bahwa saya dianggap si kafir haram di kitab orang lain, dan saya akan masuk neraka menurut versi mereka. Dan karena itu saya juga pernah berdebat dengan orang lain lewat facebook, twitter dan situs2 lain untuk membela kebenaran dan Tuhan versi saya.
Tapi setahun belakangan ini saya tahu dan sadari itu tidak ada gunanya, mungkin Tuhan dan Iblis pun sedang tertawa melihat kekonyolan-kekonyolan manusia yang memperdebatkan kebenaran menurut versi kitab suci mereka masing-masing.
Bosan dengan buku-buku dan kitab-kitab suci agama yang saya baca di internet, saya mencari-cari bacaan menarik lainnya tentang betapa luasnya semesta ini, bahkan menurut sumber-sumber yang saya baca, seperti NASA dll, menggambarkan bahwa Bumi tempat manusia memperdebatkan kebenaran versi mereka masing-masing ini hanyalah setitik debu di alam semesta ini, atau mungkin lebih kecil dari debu.
Berdasarkan itu pertanyaan pertanyaan lain muncul di kepala saya; "mungkinkah semesta yang seluas itu hanya ada satu kebenaran saja?? Hanya ada di agama tertentu saja?? Mungkinkah di semesta yang seluas itu ketika manusia sudah mati lalu Tuhan bertanya kepada manusia 'agamamu apa??' Mungkinkah di semesta yang seluas itu tidak ada kehidupan di planet lain?? Mungkinkah jumlah manusia di bumi yang jumlahnya lebih dari 7 milyar ini, 5 milyar diantaranya akan masuk neraka hanya karena tidak percaya agama tertentu??? Dan bagaimana kalau seandainya saya terlahir dari keluarga yang berkeyakinan lain dengan keyakinan saya saat ini, apakah saya masih percaya dengan Tuhan dan kebenaran versi yang saya yakini saat ini??" Dan masih banyak pertanyaan-pertanyaan lainnya yang melintas di kepala dan pikiran saya waktu itu.
Sekarang saya tahu bahwa semua pemikiran saya yang dulu itu adalah salah, Tuhan tidak memihak pada keyakinan dan kebenaran versi agama tertentu, Tuhan itu Netral. Tuhan itu selalu mencintai tanpa syarat, bukan berdasarkan keyakinan tertentu. Tuhan itu bukan A bukan B bukan C, Tuhan itu tidak punya musuh, Tuhan itu tidak berada di agama A, B, C dan seterusnya, Tuhan itu selalu bekerja dengan cinta, cinta yang paling murni, cinta yang tanpa syarat, Dia tidak pernah menghukum, Dia selalu mencintai. Kau rasakan udara dan oksigen yang kau hirup itu?? Itu adalah satu dari jutaan wujud cinta tanpa syarat itu. Semua orang menikmatinya bukan?? Jadi tolonglah jangan kau kecilkan lagi Tuhan itu berdasarkan versi kebenaranmu saja. Jangan kau samakan Tuhan dengan seorang raja di daerah atau negara tertentu yang hanya mencintai rakyatnya saja, dan memusuhi semua orang yang tidak berada dan tidak berpihak pada kerajaannya. Menurut saya itu bukanlah Tuhan!! ITU HANYALAH PEMIKIRAN KUNO MANUSIA ABAD PERTENGAHAN!!!
Tuhan Itu Netral, tidak memihak pihak manapun Dia mencintai semua orang, termasuk pendosa seperti saya sekalipun... :D
Salam..
Komentar
Posting Komentar
Jangan lupa beri komentar dan pendapat ente gan..